Tabungan adalah suatu hal yang penting. Dengan memiliki
tabungan anda maka anda memiliki jaminan pemeliharaan hidup anda, apalagi jika
anda bekerja pada perusahaan yang kurang memperhatikan karyawannya atau mungkin
anda memiliki usaha mandiri. Maka, jika anda sakit maka anda sendiri lah yang
harus menanggung biaya pengobatan anda.
Jika saja anda memiliki tabungan di bank sebesar Rp
100.000.000,- dengan bunga misalnya 2,5% per tahun nya. Maka per tahun yang
anda dapatkan adalah Rp 2.500.000,-. Mungkin sekilas bagi anda ini cukup
menggiurkan, namun bagaimana jika tabungan anda hanya beberapa juta rupiah saja
? Tentu bunga yang anda dapatkan lebih minim. Selain itu, tabungan juga
berkorelasi dungan inflasi. Sehingga semakin lama nilai uang akan semakin
menurun. Maksudnya adalah mungkin di tahun 2012 ini dengan uang Rp 10.000 anda
masih bisa membeli makan, namun mungkin di tahun 2015 untuk membeli makan minimal
uang yang harus anda keluarkan adalah Rp 20.000. Solusinya anda harus memiliki
tabungan atau investasi pada benda-benda yang peningkatan nilai jualnya
melebihi nilai inflasi rata-rata. Namun, ini pun menjadi sebuah hal yang pelik
jika anda memiliki pendapatan yang minim. Sebab, umumnya investasi yang
memiliki peningkatan nilai jual melampaui inflasi berupa produk properti.
Alternatif lainnya yang paling mungkin bagi yang berpendapatan minim adalah
dengan berinvestasi pada logam mulia.
Logam mulia menurut catatan sejarah selalu memiliki
kenaikan nilai jual yang melebihi inflasi, saat tingkat inflasi meningkat,
harga jual logam mulia pun meningkat lebih tinggi. Berikut sekilas gambaran
peningkatan harga emas sebagai contoh logam
mulia yang cukup prospektif sebagai investasi bagi anda dalam 10 tahun terakhir
ini yang diambil dari data goldprice.org.
Namun perlu diingat bahwa investasi logam mulia tidak memiliki nilai pertanggungan jika anda mengalami musibah begitu juga dengan menabung di bank. saran saya lebih baik berinvestasi berupa logam mulia dan investasi dalam bentuk asuransi sehingga saling melengkapi.